logo

FX.co ★ Saham penyedia keamanan siber melonjak

Saham penyedia keamanan siber melonjak

Saham penyedia keamanan siber melonjak

Saham keamanan siber mengalami lonjakan pada awal minggu paska serangan virus ransomware yang terjadi pada 12 Mei lalu.

Bagaimanapun juga, agensri intelejen Inggris mengklaim bahwa serangan siber tersebut masih dapat kembali terjadi. Ahli mengestimasi bahwa ada sekitar 1.3 juta sistem komputer yang masih rentan terkena serangan virus WannaCry.

Menurut National Cybersecurity Center Inggris, virus WannaCry merupakan ciptaan sebuah kelompok kriminal namun detail lengkapnya masih dirahasiakan. Sebagai tindakan pencegaham, institusi pemerintahan dan perusahaan di Inggris pun diharapkan dapat memperkuat sistem keamanan mereka. Ini menyebabkan terjadinya lonjakan saham penyedia keamanan siber dalam dua hari terakhir.

Para investor menyarakankan perusahaan-perusahaan dan institusi pemerintahan untuk membeli lisensi program keamanan siber. "Serangan ini dapat membantu memfokuskan pikiran para chief technology officer (CTO) di seluruh perusahaan untuk memastikan protokol keamanan selalu up-to-date, dan akibatnya Anda sekarang dapat melihat pesatnya jumlah pemesanan dari perusahaan keamanan siber," kata Neil Campling yang merupakan kepala penelitian teknologi di Northern Trust.

Sehingga saat ini di Bursa Efek London, saham Sophos yang merupakan perusahaan pembuat sistem keamanan bagi perangkat lunak dan keras mengalami lonjakan hingga mencapai 8.5%, rekor tertinggi mereka. Sistem kemanan siber NCC Group juga diketahui mengalami peningkatan harga saham lebih dari 3%. Sementara saham F-Secure yang merupakan perusahaan kemanan siber asal Finlandia mengalami peningkatan tertinggi dalam 16 tahun pada hari Senin.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading