logo

FX.co ★ AS bersikeras menjatuhkan sanksi terhadap Rusia

AS bersikeras menjatuhkan sanksi terhadap Rusia

AS bersikeras menjatuhkan sanksi terhadap Rusia

Menurut The Times, Inggris mendesak penerapan sanksi yang lebih berat terhadap Rusia, apabila ia terus mendukung presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Sebaliknya, Rusia dan Iran menyatakan bahwa mereka dapat membalas dengan kekuatan militer apabila serangan AS berlanjut. Menurut kedutaan besar Rusia di London, apabila Barat terus menjatuhkan ultimatum terhadap Rusia, ini dapat memicu permusuhan yang nyata.

Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, menjadi ujung tombak upaya tersebut pada pertemuan para menteri luar negeri G7, untuk menjatuhkan tindakan tegas terhadap Moskow menyusul serangan senjata kimia di Suriah yang menewaskan hampir 90 orang.

Boris Johnson mengklaim bahwa serangan misil AS di Suriah akan meredakan penderitaan negara tersebut, setelah mengalami perang sipil selama enam tahun terakhir.

Ia memperkirakan rekan-rekannya di G7 akan merilis pernyataan gabungan mengenai akhir dukungan Rusia terhadap rezim Assad, dan menarik tentaranya dari Suriah, sehingga konvoi bantuan kemanusiaan dapat kembali. Apabila Rusia menolak tuntutan tersebut, Johnson ingin agar sanksi baru dijatuhkan. Menteri Pertahanan Inggris, Sir Michael Fallon, mengklaim bahwa Rusia adalah pihak yang bersalah atas "seluruh kematian warga sipil" dalam serangan senjata kimia terbaru di Suriah.

Ia bekerja sama dengan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, untuk mendesak Rusia agar menghentikan dukungannya terhadap rezim Assad. Tillerson mengatakan bahwa Moskow bertanggung jawab "secara tak langsung" sebagai "pendukung utama" rezim Bashar al-Assad. Ia mengatakan bahwa prioritas utama Washington saat ini adalah mengalahkan ISIS. Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan bahwa "tidak ada yang tak mungkin" terkait jatuhnya sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.

Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell, juga mengindikasikan kesediaannya untuk menjatuhkan sanksi baru untuk menghukum Rusia terkait dukungan Rusia terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading