FX.co ★ Euro jatuh di tengah ketidakpastian pemilu Perancis

Baru-baru ini banyak pakar yang meyakini bahwa euro akan mengalami masa-masa sulit apabila Marine Le Pen keluar sebagai pemenang pemilu Perancis. Kemungkinan yang akan terjadi adalah bahwa nilai tukar euro akan jatuh hingga mencapai keseimbangan dengan dolar AS. Para ahli dari Bloomberg memprediksi kejatuhan euro ini akan terjadi apabila Le Pen memenangkan pemilu Perancis. Apa kaitannya dengan sang pemimpin dari partai National Front tersebut? jawabannya adalah janji kampanye Le Pen bahwa dirinya akan melakukan referendum untuk kembali menggunakan Franc Perancis sebagai mata uang, bukannya euro.

Kebanyakan pakar ekonomi yang ikut memberikan pendapat mereka yakin bahwa nilai mata uang euro nantinya akan setara dengan dolar AS, namun beberapa dari mereka juga pesimis mengenai masa depan nilai tukar euro yang sepertinya akan semakin menurun. Euro dan Dolar pernah memiliki nilai yang sama, terakhir pada tahun 2002. Selain itu ada pula asumsi bahwa apabila Marine Le Pen tidak keluar sebagai pemenang pemilu Perancis, maka euro juga tetap akan mengalami kesulitan pada paruh kedua 2017. "Saat itu euro akan mengalami banyak masalah. Contohnya saja Brexit. Selan itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang entah iblis atau malaikat, akan mulai memberlakukan kebijakan proteksionisme dan fokus untuk meningkatkan ekonomi negaranya sendiri dan akan berdampak positif pada dolar AS secara langsung. Maka pada akhirnya, nilai euro akan menurun sementara dolar akan naik," jelas Anton Shabanov mengomentari keadaan.

Pada saat yang sama, Rusia masih bisa tetap tenang. Ruble Rusia biasanya lebih terpengaruh oleh dolar AS ketimbang euro. Dengan demikian, melemahnya kurs Eropa tidak akan begitu berdampak pada mata uang Rusia dan tidak akan dapat memberi potensi buruk pada perekonomian Rusia juga.