FX.co ★ Trump merayu masyarakat dengan janji pajak yang rendah?

Presiden AS Donald Trump tampaknya akan mengeksploitasi kesan eksentrik yang ia ciptakan selama pemilihan presiden. Para pengambil kebijakan, investor dan analis ragu untuk membuat perkiraan karena ketidakpastian kebijakan Trump membayangi akurasi perkiraan mereka. Sementara itu, dalam beberapa pidato publiknya Trump dengan piawai menghindari rincian mengenai langkah-langkah stimulus, anggaran infrastruktur dan reformasi pajak berskala besar. Selain itu, Trump telah memperoleh reputasi sebagai presiden yang sulit ditebak. Ia dengan mudah menarik AS dari perjanjian-perjanjian internasional, mengabaikan serikat-serikat yang penting, membongkar kabinetnya dan masih mengeluarkan pernyataan-pernyataan berani.

Salah satu janji pemilunya adalah perubahan pajak terbesar sejak pemerintahan Reagan. Namun, investor merasa kecewa karena presiden yang baru menjabat tersebut tidak memberikan kejelasan mengenai reformasi pajak. Trump mengatakan bahwa reformasi pajak partai Republik hampir siap, namun tidak akan berlaku hingga program Obamacare digantikan sepenuhnya oleh undang-undang kesehatan yang baru. Kini, anggota partai Republik mengakui tidak mudah untuk menyusun undang-undang kesehatan yang baru.

"Sebelum mengurus pajak - yang sebenarnya sudah rampung - tetapi kami tidak dapat menyerahkannya hingga undang-undang kesehatan yang baru diberlakukan," Trump mengatakan kepada para reporter sebelum rapat anggaran Gedung Putih. "Jadi, kami tengah mengupayakan undang-undang kesehatan - yang sekali lagi berjalan dengan sangat baik - suatu waktu di bulan Maret, atau mungkin awal sampai pertengahan Maret, kami akan menyerahkan sesuatu (undang-undang kesehatan) yang menurut saya akan membuat rakyat sangat terkesan."

Masyarakat AS semakin jengkel dengan minimnya kejelasan (kebijakan). Pimpinan baru Gedung Putih baru-baru ini menjadi sasaran. Para aktivis Anti-Trump menyatakan "presiden yang baru harus berhenti menggoda masyarakat dan bisnis mengenai pajak yang rendah di masa depan dan menerapkan langkah-langkah riil untuk memastikan pemulihan ekonomi,"