FX.co ★ Produksi minyak OPEC dipangkas untuk melonjakkan produsen shale AS

Perjanjian bersejarah OPEC untuk melakukan pemangkasan produksi mereka akhirnya rampung pada 30 November setelah melewati perundingan yang melelahkan. Kartel yang terdiri dari 14 produsen minyak terbesar tersrbut mencapai kesepakatan untuk membatasi produksi minyak untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Hal ini dilakukan dalam usaha untuk menstabilkan pasokan dan permintaan global dan dan juga harga perangsang. Sebelumnya OPEC pernah membuat kesepakatan tentatif di Aljazair pada bulan September.

Kesepakatan tersebut dahulu sempat berada di ambang kegagalan karena terjadi kebuntuan di dalam kartel. Beberapa anggota OPEC mengaku dibebaskan dari pemangkasan produksi. Pada akhirnya, semua negara OPEC sepakat pada keputusan umum. The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang menyumbang sepertiga pasokan minyak dunia, memutuskan untuk memangkas produksi hingga mencapai 1,2 juta barel per hari, atau lebih dari 3%, hingga 32,5 juta barel per hari. Kesepakatan tersebut akan diberlakukan mulai Januari 2017 untuk jangka waktu 6 bulan. Selain itu, investor energi mendukung langkah bahwa produsen non-OPEC bergabung dalam pakta tersebut. Rusia berjanji untuk memangkas produksi minyak sebesar 300.000 barel per hari di paruh pertama 2017. Kendati demikian, beberapa analis masih memperingatkan adanya kemungkinan besar bahwa melimpahnya minyak global akan menjadi masalah pelik tahun depan.

Namun ada masalah lain yang menimbulkan ancaman bagi keseimbangan pasar minyak global. Para pengebor shale AS lebih fleksibel terhadap harga minyak rendah dari yang diharapkan. Sehingga perusahaan energi AS meluncurkan lebih banyak dan lebih instalasi bor. Di tengah meningkatnya harga minyak, produsen shale AS akan tertarik membuka anjungan pengeboran baru.