logo

FX.co ★ Yuan China Akan Merusak Pasar Saham?

Yuan China Akan Merusak Pasar Saham?

Yuan China Akan Merusak Pasar Saham?

Beberapa ahli percaya bahwa penurunan nilai Yuan dapat memiliki konsekuensi yang tidak terduga. Pasar saham telah bereaksi terhadap hal tersebut dikarenakan indeks saham Shanghai B terhadap saham mata uang dolar merosot sebanyak hampir 7% selama sesi Asia.

Baru-baru ini, pasar Tiongkok telah berada di bawah tekanan yang besar. Sebagai hasilnya, renminbi turun ke terendah dalam 6 tahun pada 6,7379 didukung oleh kenaikan pada dolar AS. Sebagai tambahan, inflasi meningkat secara signifikan. Faktor-faktor ini membawa ke penurunan pada saham mata uang dolar di pasar Tiongkok. Penurunan ini menjadi yang terburuk sejak Januari 2016.

Menurut Bloomberg, para ahli tidak dapat memaparkan secara jelas mengenai penurunan tersebut. Mereka yakin bahwa penurunan tersebut dipicu oleh keprihatinan mendalam dari para investor global terkait penurunan nilai yuan.

Yang perlu diperhatikan, nilai yuan telah mengalami penurunan sebanyak 1% sejak awal Oktober. Hal tersebut terjadi setelah renminbi bergabung dengan kumpulan mata uang cadangan International Monetary Fund. Sebelum hal tersebut, People's Bank of China mencoba untuk menaikan nilai mata uang nasional tersebut dengan berbagai cara. Bulan lalu, sebesar $18,8 milyar dikeluarkan untuk tujuan ini.

Beberapa peserta pasar menduga bahwa kemorosotan saat ini sudah dapat diperkirakan dikarenakan pasar saham mata uang dolar menggelembung. Para ahli mengatakan bahwa saham di pasar ini diperdagangkan 30 kali lebih tinggi dari pendapatan yang dilaporkan. Selain itu, para analis menekankan neraca perdagangan China yang melemah di bulan September. Para investor mulai khawatir mengenai perekonomian Tiongkok yang dapat menyebabkan kekacauan di pasar mata uang. Bulan lalu, ekspor mata uang dolar turun sebanyak 10%, sementara impor turun sebanyak 1,9% dikarenakan merosotnya permintaan domestik dan luar negeri. Menurunnya permintaan domestik adalah isu utama dari kekhawatiran ini. Angka impor turun ditengah-tengah meningkatnya harga minyak yang meroket ke $50 per barel di bulan September dari $30 per barel di tahun lalu. Tanpa adanya kenaikan semacam itu, impor mungkin saja menjadi lebih buruk. Ditambah lagi, bulan lalu yuan melemah sebanyak 5% dari tahun lalu.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading