FX.co ★ Diperkirakan akan ada kenaikan pajak penambangan mineral

Pada 22 September, Selasa, pertemuan mengenai perencanaan anggaran Rusia untuk 2016 diadakan. Topik utama dalam pertemuan tersebut adalah penambahan anggaran dari keuntungan yang didapat eksportir dari devaluasi rubel.

"Kami membuat keputusan untuk tidak menambah beban pajak pada perusahaan. Sementara itu, saya meminta Kabinet untuk mengusahakan menambah pendapatan kedalam anggaran yang diterima oleh para eksportir kita sebagai hasil devaluasi rubel. Tentu saja, kita harus tetap berhati-hati, supaya tidak melemahkan ekonomi perusahaan ekspor, dan mempertahankan kesempatan investasi mereka," kata Vladimir Putin.

Para ahli menganggap kemungkinan kenaikan pajak penambangan mineral sebagian besar akan merugikan Rosneft yang telah memiliki hutang eksternal yang besar. Dalam pidatonya, Presiden Federasi Rusia menekankan beberapa fitur utama kebijakan fiskal 2016: "Kita wajib memastikan keseimbangan dan stabilitas keuangan publik, dan juga mengurangi ketergantungan anggaran federal terhadap harga minyak dan acuan. Defisit anggaran yang direncanakan untuk tahun depan tidak boleh melebihi 3% GDP. Ini adalah salah satu acuan terpenting bagi Kabinet selama proses penyusunan anggaran. Untuk mencapai level tersebut, saya meminta Anda memperhatikan dengan seksama sisi pendapatan anggaran, memperbaiki administrasi dan meningkatkan penarikan pajak."

Pembiayaan institusi-institusi yang mendukung ekspor juga dibicarakan. Sebagian besar merujuk pada substitusi impor dalam sektor pertanian dan manufaktur. Infrastruktur juga harus dikembangkan. Pemerintah negara tersebut mempertimbangkan rencana untuk mengembangkan jalan rel, jalan raya, bandara, dan pelabuhan.

Target terpenting adalah pembiayaan pendidikan, layanan kesehatan, dan ilmu pengetahuan. Pengeluaran harus sepenuhnya memenuhi keperluan masyarakat.

Keputusan akhir terkait pajak penambangan mineral belum dibuat, namun diketahui bahwa Kementerian Keuangan berencana menerima hingga 605 juta rubel dari perusahaan minyak pada 2016.