FX.co ★ Ekspor & Impor RRT Rebound di Bulan April

Data yang dirilis pada hari Kamis mengindikasikan rebound yang sangat kuat pada ekspor dan impor RRT selama bulan April. Hal ini menyusul penurunan perdagangan sebelumnya, meningkatkan optimisme bahwa perdagangan bersih dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Kantor bea cukai melaporkan bahwa, terutama karena basis perbandingan yang lebih rendah, ekspor mengalami kenaikan tahun ke tahun sebesar 1,5% di bulan April. Angka ini melampaui ekspektasi pertumbuhan 1,0% dan mengimbangi penurunan 7,5% yang dilaporkan pada bulan Maret.

Di saat yang sama, impor mengalami kenaikan tahunan sebesar 8,4 persen, dibandingkan dengan penurunan 1,9 persen di bulan sebelumnya. Para ekonom telah mengantisipasi kenaikan yang lebih kecil sebesar 5,4 persen.

Surplus perdagangan untuk bulan April juga melebihi ekspektasi, mencapai $72,4 miliar dibandingkan dengan $58,6 miliar di bulan Maret. Namun, angka ini masih lebih kecil dari angka proyeksi sebesar $81,4 miliar.

Zhuang Zichun, seorang ekonom di Capital Economics, memproyeksikan bahwa volume ekspor kemungkinan akan turun dalam waktu dekat karena perlambatan belanja konsumen di negara-negara maju, ditambah dengan berkurangnya keuntungan harga ekspor. Sebaliknya, prediksi menunjukkan bahwa impor akan pulih pada bulan-bulan berikutnya karena stimulus fiskal untuk pengeluaran investasi akan meningkatkan permintaan untuk komoditas industri.

Dengan permintaan impor yang tangguh dan faktor risiko yang berpotensi meningkat untuk ekspor di bulan-bulan mendatang, Lynn Song, seorang ekonom di ING, memperkirakan kontribusi perdagangan yang lebih kecil terhadap pertumbuhan mulai kuartal kedua.

Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) minggu lalu menyatakan bahwa ekspor RRT akan pulih seiring dengan membaiknya permintaan global dan semakin banyaknya produk RRT yang kompetitif secara internasional. Organisasi ini memprediksi bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia ini akan tumbuh 4,9% tahun ini dan 4,5% di tahun 2025.