FX.co ★ Sensex, Nifty Siap Mengawali Awal yang Baik

Tren pembukaan untuk saham-saham India pada hari Rabu masih belum pasti, karena kekhawatiran atas suku bunga AS dan meningkatnya operasi militer di Rafah, yang menimbulkan keraguan akan potensi gencatan senjata di Gaza.

Terlepas dari serangan mematikan Israel di Rafah, Amerika Serikat berencana untuk mendorong kesepakatan gencatan senjata, meskipun mereka kurang memprioritaskan masalah ini. Beberapa perusahaan-perusahaan terkemuka, seperti Hero MotoCorp, L&T dan Tata Power, bersiap untuk mengumumkan pendapatan kuartalan mereka.

Pada hari Selasa, meskipun ada isyarat positif dari pasar global, indeks-indeks acuan India, Sensex dan Nifty, turun sekitar 0,5% dan 0,6%. Namun, rupee sedikit membaik, ditutup pada 83,51 terhadap dollar.

Pasar Asia saat ini tidak memiliki arah, dengan emas tertatih-tatih di sekitar $2.300 per ons dan dollar menguat karena komentar hawkish dari Federal Reserve. Harga minyak semakin merosot karena meningkatnya stok AS.

Saham-saham AS mendatar setelah meraih keuntungan awal, karena para investor menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai potensi penurunan suku bunga Federal Reserve. Minat mereda di sore hari ketika Neel Kashkari, Presiden Federal Reserve Minneapolis, menyarankan bahwa suku bunga mungkin perlu dipertahankan untuk waktu yang lama. Dow berhasil naik tipis, menandai level tertinggi satu bulan selama lima sesi berturut-turut.

S&P 500 juga mengalami kenaikan marjinal sebesar 0,1%, menandai kenaikan selama empat sesi berturut-turut, sementara Nasdaq Composite yang berpusat pada teknologi turun 0,1%.

Saham-saham Eropa, bagaimanapun, menikmati kenaikan ketiga berturut-turut pada hari Selasa, didukung oleh pendapatan bank yang meyakinkan dan data ekonomi yang kuat. Indeks Pan European STOXX 600 melonjak 1,1%, dengan DAX Jerman naik 1,4%, CAC 40 Perancis naik 1%, dan FTSE 100 Inggris naik 1,2%.