logo

FX.co ★ Pembukaan yang Lebih Rendah Diantisipasi Untuk Pasar Saham Singapura

Pembukaan yang Lebih Rendah Diantisipasi Untuk Pasar Saham Singapura

Pasar saham Singapura telah mengalami fluktuasi selama beberapa hari terakhir, dengan penurunan aktivitas setelah kenaikan beruntun selama tiga hari di mana indeks ini naik lebih dari 15 poin atau 0,5%. Saat ini Straits Times Index berada di atas level 3.300 poin, dengan ekspektasi bahwa indeks ini akan melanjutkan tren penurunannya.

Prospek internasional untuk pasar Asia, seperti pasar Singapura, saat ini masih tidak pasti, yang mencerminkan kondisi suku bunga yang tidak jelas. Pasar Amerika dan Eropa telah menunjukkan hasil yang beragam, sebuah pola yang tampaknya akan ditiru oleh pasar Asia.

Pada hari Selasa, pasar saham Singapura ditutup sedikit lebih rendah akibat kerugian di sektor industri dan properti, sementara sektor keuangan tetap bervariasi. Penggerak utama adalah perusahaan-perusahaan Singapura yang terkenal seperti CapitaLand Integrated Commercial Trust, yang kehilangan 0,52 persen, dan CapitaLand Investment, yang menukik 1,89 persen.

Pengaruh pasar saham Wall Street masih belum jelas pada saat ini. Indeks-indeks pasar saham utama di AS dibuka menguat, tetapi kemudian menghilang, berakhir dengan hasil yang beragam. Dow Jones naik 31,99 poin atau 0,08 persen, sementara NASDAQ turun tipis 0,10 persen. Di sisi lain, S&P 500 mengalami kenaikan nominal sebesar 0,13 persen.

Pemulihan halus di Wall St telah dikreditkan ke kebangkitan optimisme sehubungan dengan suku bunga. Komentar dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang menunjukkan keraguan untuk menaikkan suku bunga, ditambah dengan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah dari perkiraan pada bulan April telah meredam kekhawatiran terkait kenaikan suku bunga. Namun, antusiasme investor yang sedang berkembang diredam oleh pernyataan Presiden Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari, yang menyatakan bahwa suku bunga mungkin harus tetap pada level saat ini untuk masa mendatang.

Dalam berita minyak, kontrak berjangka ditutup sedikit lebih rendah pada hari Selasa karena kekhawatiran akan permintaan minyak global di masa depan. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka untuk bulan Juni berakhir lebih rendah sebesar $0,10 pada $78,38 per barel. Penurunan kecil pada harga minyak berjangka ini hanya menambah ketidakpastian ekonomi yang saat ini sedang terjadi di pasar keuangan global.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading