logo

FX.co ★ Pembukaan yang lebih tinggi diantisipasi untuk pasar saham Indonesia

Pembukaan yang lebih tinggi diantisipasi untuk pasar saham Indonesia

Pasar saham Indonesia berada dalam jalur kenaikan, setelah naik hampir 20 poin atau 0,3% dalam beberapa sesi berturut-turut. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini berada sedikit di atas level 7.135 poin dan diproyeksikan akan melanjutkan tren ini pada hari Selasa. Prospek positif untuk pasar Asia ini dipicu oleh optimisme global mengenai masa depan suku bunga. Pasar Eropa dan Amerika Serikat telah membukukan kenaikan yang kuat dan diantisipasi bahwa pasar Asia akan mengikutinya.

Pada hari Senin, IHSG mengalami sedikit kenaikan yang didorong oleh kenaikan pada saham-saham sumber daya dan hasil yang bervariasi pada sektor keuangan. Indeks mengakhiri hari di 7.135,89, setelah berfluktuasi antara 7.102,69 dan 7.178,77 poin. Di antara penggerak utama indeks, Bank CIMB Niaga mengalami penurunan sebesar 1,37 persen, sedangkan Bank Mandiri mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen. Ada reaksi yang beragam dari bank-bank lain, dengan Bank Danamon Indonesia, Bank Negara Indonesia dan Bank Central Asia mengalami kerugian, sementara Bank Rakyat Indonesia melaporkan keuntungan.

Di sektor lain, Indosat Ooredoo Hutchison dan Semen Indonesia mengalami pertumbuhan, sementara Indocement dan Astra International mengalami kerugian. Dengan catatan positif, Vale Indonesia mengalami kenaikan yang kuat sebesar 5,41 persen dan Timah naik 3,45 persen.

Mengikuti tren Wall Street, sebagian besar indeks utama dimulai dengan catatan yang tinggi pada hari Senin dan tetap positif sepanjang hari perdagangan. Dow naik 0,46% dan berakhir di 38.852,27, NASDAQ naik 1,19% dan ditutup di 16.349,25, dan S&P 500 naik 1,03% dan berakhir di 5.180,74.

Kepercayaan investor telah didorong oleh komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang relatif dovish dan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah dari perkiraan di bulan April. Faktor-faktor ini telah meredakan kekhawatiran bahwa The Fed akan mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga dan sebaliknya meningkatkan harapan untuk penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Menurut FedWatch Tool dari CME Group, ada kemungkinan 83,5% bahwa suku bunga akan diturunkan pada bulan September.

Terakhir, minyak mentah berjangka naik tipis pada hari Senin menyusul keputusan Arab Saudi untuk menaikkan harga jualnya untuk pasar Eropa dan Asia. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Juni berakhir dengan kenaikan $0,37 atau 0,47% pada $78,48 per barel.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading