logo

FX.co ★ Pasar Saham Indonesia Bergerak Mendatar Pada Hari Kamis

Pasar Saham Indonesia Bergerak Mendatar Pada Hari Kamis

Pasar saham Indonesia telah mengalami pertumbuhan berturut-turut selama dua periode perdagangan, mengumpulkan keuntungan lebih dari 100 poin atau 1,4%. Indeks utamanya, Indeks Harga Saham Gabungan, sekarang berada di bawah angka 7.175 poin, dengan sedikit fluktuasi yang diperkirakan akan terjadi pada hari Kamis.

Prediksi internasional untuk pasar-pasar Asia memproyeksikan pergerakan terbatas karena kekhawatiran akan masa depan suku bunga. Pasar Eropa mengalami sedikit penurunan, sementara pasar AS menunjukkan hasil yang beragam dan datar. Pasar Asia diperkirakan akan mencerminkan keseimbangan dari tren-tren ini.

Pada hari Rabu, pasar saham Indonesia berakhir dengan kenaikan moderat yang didorong oleh sektor makanan dan telekomunikasi, sementara perusahaan-perusahaan keuangan dan sumber daya menunjukkan hasil yang beragam. Indeks, pada hari itu, naik 63,72 poin atau 0,90%, ditutup pada 7.174,53 setelah diperdagangkan di kisaran 7.126,85 dan 7.191,18.

Beberapa saham yang menjadi penggerak utama indeks termasuk Bank CIMB Niaga, yang turun 1,31%, dan Bank Mandiri, yang melonjak 3,30%. Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo Hutchison mengalami kenaikan 2,06%, sementara perusahaan sumber daya Timah mengalami penurunan yang cukup besar, yaitu sebesar 6,19%.

Sinyal pasar hari Kamis dari Wall Street tidak jelas karena indeks-indeks utama memulai dan mengakhiri hari dengan kinerja yang beragam dan datar. Dow turun 42,77 poin atau 0,11%, mengakhiri hari di 38.460,92, sementara NASDAQ naik 16,11 poin atau 0,10% dan ditutup pada 15.712,75. S&P 500 mengalami kenaikan kecil sebesar 1,08 poin atau 0,02%, mengakhiri hari di 5.071,63.

Wall Street menunjukkan respon positif terhadap laporan keuangan perusahaan baru-baru ini dari perusahaan-perusahaan seperti Tesla, Texas Instruments, Visa, dan Mattel, yang membantu mengurangi potensi kerugian. Namun, sentimen investor memudar di tengah kekhawatiran akan suku bunga di masa depan menjelang pertemuan Federal Reserve yang akan datang. Meskipun the Fed diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga, para investor akan memantau indikator-indikator potensi penurunan suku bunga.

Terakhir, harga minyak terpukul pada hari Rabu karena kekhawatiran akan perkiraan permintaan dan meredanya ketegangan di Timur Tengah. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Juni ditutup turun $0,55 pada $82,81 per barel.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading