FX.co ★ Sensex, Nifty Kemungkinan Dibuka Dengan Catatan Hati-hati

Pembukaan pasar saham India pada hari Kamis diperkirakan akan berhati-hati, menyusul penurunan beruntun terpanjang di Wall Street sejak Januari, karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan ketidakpastian yang terus berlanjut mengenai potensi penurunan suku bunga. Namun, kerugian mungkin akan dibatasi seiring dengan pergeseran fokus pada pendapatan perusahaan dan serangan politik Israel terhadap Iran.

Dana Moneter Internasional (IMF) telah meningkatkan proyeksi pertumbuhan PDB India untuk FY24 sebesar 110 basis poin (bps) menjadi 7,8%. Perubahan positif ini disebabkan oleh kekuatan permintaan domestik yang berkelanjutan dan peningkatan populasi usia kerja.

Pada hari Rabu, pasar India ditutup karena hari libur Ram Navami. Baik Sensex dan Nifty, indeks-indeks saham utama India, turun sekitar 0,6% pada hari Selasa. Ini menandai sesi kerugian ketiga berturut-turut, dan rupee turun ke level penutupan terendah sepanjang masa di 83,54 terhadap dollar.

Pasar Asia mengalami hari yang beragam dalam perdagangan dengan kisaran yang terbatas, dan dolar Amerika mempertahankan posisinya setelah penurunan pada hari Rabu. Emas mengalami sedikit kenaikan harga, sementara minyak mengalami penurunan terbesar dalam dua bulan. Hal ini disebabkan oleh data inventaris yang bearish dan pemberlakuan kembali sanksi AS terhadap minyak mentah Venezuela.

Tadi malam, saham-saham AS tergelincir karena ketegangan politik di Timur Tengah tetap tinggi, dan ekspektasi penurunan suku bunga beberapa kali tahun ini diistirahatkan menyusul komentar dari Federal Reserve. Dow turun 0,1%, S&P 500 turun 0,6% dan Nasdaq Composite turun 1,2%, menandai penurunan hari keempat berturut-turut.

Pada hari Rabu, saham-saham Eropa sedikit menguat setelah penurunan yang signifikan di sesi sebelumnya. Meskipun memiliki bias positif, STOXX 600 pan-Eropa berakhir datar. DAX Jerman berakhir sedikit lebih tinggi, CAC 40 Perancis naik 0,6% dan FTSE 100 Inggris naik 0,4%.