logo

FX.co ★ KOSPI Kemungkinan Akan Menemukan Dukungan Di 2.600 Poin

KOSPI Kemungkinan Akan Menemukan Dukungan Di 2.600 Poin

Pasar saham Korea Selatan telah mengalami penurunan selama tiga sesi berturut-turut, turun hampir 100 poin atau 3,6%. KOSPI saat ini berada di bawah angka 2.610 poin, dan sedikit kenaikan diantisipasi untuk hari Rabu.

Prospek internasional untuk pasar Asia menunjukkan fluktuasi yang terbatas, karena kekhawatiran akan suku bunga bersaing dengan aksi bargain hunting. Pasar Eropa mengalami penurunan, pasar AS menunjukkan hasil yang beragam dan datar, dan diharapkan pasar Asia akan mengikuti tren ini.

Pada hari Selasa, KOSPI menghadapi penurunan yang signifikan di berbagai sektor, terutama di antara saham-saham finansial dan teknologi. Pada hari ini, indeks jatuh 60,80 poin atau 2,28 persen, berakhir di 2.609,63. Transaksi berkisar antara 2.601,45 hingga 2.647,60 dengan volume 557 juta saham senilai 11,9 triliun won. Terdapat 771 pergerakan turun dan 124 pergerakan naik.

Beberapa pemain terkemuka, termasuk Shinhan Financial, KB Financial, Hana Financial, Samsung Electronics, dan LG Electronics, melaporkan kerugian. Hyundai Motor dan Kia Motors menunjukkan sedikit kenaikan, sementara SK Telecom tetap stabil.

Indeks utama Wall Street memberikan sedikit petunjuk, mengingat bahwa rata-rata utama diluncurkan secara tidak konsisten pada hari Selasa. Dengan beberapa volatilitas, mereka menyimpulkan dengan sedikit perubahan.

Ketika para trader mengevaluasi apakah akan membeli saham dengan harga yang relatif lebih rendah, kekhawatiran mengenai prospek suku bunga tetap ada. Setelah Federal Reserve mengeluarkan laporan yang mengungkapkan peningkatan yang stabil dalam produksi industri AS untuk bulan Maret, imbal hasil obligasi sepuluh tahun mencapai level intraday tertinggi dalam hampir setengah tahun.

Selain kekhawatiran suku bunga, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyiratkan dalam komentarnya bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama karena kemajuan yang tidak memadai untuk mencapai target inflasi bank.

Ketidakpastian menyelimuti harga minyak mentah pada hari Selasa. Namun, harga turun sedikit setelah Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengumumkan sanksi-sanksi baru terhadap Iran, sebagai pembalasan atas serangan negara tersebut terhadap Israel. Akibatnya, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Mei merosot $0,05 atau 0,1% menjadi $85,36 per barel.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading