logo

FX.co ★ Awal yang Lembut Diperkirakan Untuk Pasar Saham Singapura

Awal yang Lembut Diperkirakan Untuk Pasar Saham Singapura

Dalam perkembangan terakhir, pasar saham Singapura telah berada dalam tren penurunan selama dua sesi berturut-turut, kehilangan lebih dari 20 poin atau 0,6% secara total. Saat ini, Straits Times Index bertahan di atas level 3.215 poin, dengan ekspektasi akan adanya tekanan lebih lanjut pada hari Senin.

Secara global, prospek pasar Asia pesimis karena meningkatnya keraguan seputar perkiraan suku bunga. Performa yang beragam terlihat di pasar Eropa, sementara pasar AS mengalami penurunan, dan pasar Asia kemungkinan besar akan mengikutinya.

Pada hari Jumat, STI berakhir sedikit lebih rendah, dipengaruhi oleh kerugian dari saham-saham properti dan industri, sementara saham-saham keuangan menunjukkan kinerja yang beragam. Indeks mengalami penurunan sebesar 10,70 poin atau 0,33 persen dan ditutup pada level 3.216,91 setelah berfluktuasi antara 3.215,70 dan 3.230,60.

Pergerakan penting terlihat dari berbagai saham; CapitaLand Integrated Commercial Trust turun 1,54 persen, CapitaLand Investment turun 0,37 persen, City Developments turun 0,69 persen, sementara DBS Group naik 0,33 persen. Emperador mengalami kenaikan signifikan sebesar 2,38 persen, tetapi Hongkong Land turun 1,64 persen. Keppel Ltd mengalami sedikit penurunan sebesar 0,56 persen. Di antara yang lainnya, Oversea-Chinese Banking Corporation merosot sebesar 0,65 persen sementara Wilmar International menunjukkan pertumbuhan moderat sebesar 0,28 persen.

Wall Street mengakhiri minggu ini dengan kerugian yang signifikan karena indeks-indeks utama turun secara signifikan pada hari Jumat dan melanjutkan tren penurunan sepanjang hari. Dow turun 2,5% untuk minggu ini, S&P turun 1,6%, dan NASDAQ turun 0,5%.

Tekanan lebih lanjut pada pasar datang dari kekhawatiran tentang inflasi karena Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan pada bulan Maret bahwa harga impor di AS telah meningkat lebih dari yang diperkirakan, sehingga meminimalkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga dari Federal Reserve pada bulan Juni.

Terakhir, harga minyak naik pada hari Jumat karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah antara Iran dan Israel, yang menyebabkan kekhawatiran tentang pasokan di masa depan. Akibatnya, minyak mentah West Texas Intermediate untuk bulan Mei berakhir naik $0,64 pada $85,66 per barel.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading