logo

FX.co ★ Apple Inc. bertaruh pada produksi dan penjualan iPhone yang kuat di India

Apple Inc. bertaruh pada produksi dan penjualan iPhone yang kuat di India

Apple Inc. bertaruh pada produksi dan penjualan iPhone yang kuat di India

Apple Inc. telah lelah akibat persaingan ketat antara AS dan Tiongkok. Produsen iPhone tersebut kini menjajaki peluang manufaktur di India. Apple memilih India sebagai negara untuk menerapkan strategi diversifikasi rantai pasokan. Dengan cara ini, raksasa teknologi tinggi ini berupaya mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok.

Menurut sumber informasi terkemuka, saat ini, Apple memproduksi sebanyak 14% perangkat marquee pada fasilitas-fasilitas para mitranya di India, contohnya, Foxconn. Angka ini dua kali lipat dari jumlah yang diproduksi di India pada tahun lalu. Perdana Menteri India mengatakan bahwa Apple akan mampu merakit hingga 25% dari seluruh iPhone dalam waktu dekat.

Perusahaan ini mengalihkan fokusnya ke India karena beberapa alasan. Sebagai permulaan, penjualan Apple sangat terdampak oleh pembatasan ketat anti-COVID yang diberlakukan oleh Beijing selama pandemi ini. Toleransi nol terhadap COVID ini menggagalkan produksi di fasilitas Foxconn yang merupakan bagian terbesar dari semua iPhone yang diproduksi. Pabrik lumpuh akibat lockdown dan protes karyawan. Akibatnya, pengiriman iPhone 14 terbaru berada di ambang kegagalan.

Kedua, pendapatan Apple menurun karena meningkatnya kekhawatiran perdagangan dan konflik antara AS dan Tiongkok. Pada akhirnya hal ini meningkatkan risiko terhadap bisnis Apple di Tiongkok. Penjualan iPhone di negara tersebut menyusut hampir 20% sejak awal tahun. Karena alasan ini, raksasa teknologi tinggi tersebut memutuskan untuk merelokasi produksinya ke luar Tiongkok. Selain di India, perusahaan ini telah mendirikan fasilitas alternatif di Vietnam, Thailand, dan Indonesia.

Yang terakhir, Apple bertaruh pada penjualan iPhone yang kuat di India. Perusahaan ini sangat menyadari bahwa meningkatnya kelas menengah di India meningkatkan permintaan akan gadget premium. Di sisi lain, perekonomian Asia yang sedang berkembang pesat kekurangan tenaga kerja yang berkualitas. Selain itu, Apple menghadapi hambatan birokrasi yang sulit diselesaikan. Namun, raksasa teknologi tinggi AS ini tidak akan menyerah. Perusahaan ini menghadapi tantangan dengan pesaing teknologi tinggi Tiongkok. Sebelumnya, Apple terlibat dalam pembicaraan dengan Open AI, yang menciptakan ChatGPT populer, dan Google. Pembicaraannya adalah tentang memasukkan AI ke dalam iPhone.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading

Komentar: